Selasa, 22 April 2014

ADC dan DAC



ADC dan DAC
A.    ADC
I.     Topik: ADC (Analog to Digital Converter)
II. Tujuan : Setelah melakukan  kegiatan pembelajaran diharapkan mahasiswa
dapat :
2.1.  Mengklasifikasikan jenis-jenis ADC
2.2.  Membuat  rangkaian  ADC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal
2.3.  Membuat  rangkaian  ADC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal
III. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran untuk topik ADC sebagai pengkondisi sinyal membahas tentang: klasifikasikan jenis-jenis ADC, membuat  rangkaian  ADC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal dan membuat  rangkaian  ADC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal.
IV. Materi
4.1.Klasifikasi jenis-jenis ADC
Fungsi ADC (Analog to Digital Converter)adalah mengubah (mengkonversi) sinyal analog menjadi sinyal digital.
Blok diagram ADC ditunjukkan pada gambar 7. 1. 
Gambar 7.1 Blok diagram ADC
Metode  konversi sinyal analog menjadi digital, dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu flash ADC dan successive approximation
(a) Flash ADC
Flash ADC juga dikenal sebagai parallel A/D Converter sebagai rangkaian ADC yang paling mudah dipelajari. Dibentuk dari sekumpulan komparator yang membandingkan sinyal input dengan tegangan referensi menggunakan op-amp. Resistor yang digunakan disini harus menggunakan resistor bertoleransi tinggi agar lebih akurat. Keluaran output dihubungkan ke input dari sebuah priority encoder, yang akan menghasilkan output biner. Gambar 7.2. adalah contoh rangkaian Flash ADC 3 bit.
Gambar 7.2 Rangkaian flash ADC 3 bit
Prinsip kerja rangkaian flash ADC 3 bit,Vref adalah tegangan stabil yang disediakan oleh regulator tegangan presisi sebagai bagian dari rangkaian converter. Jika input analog melebihi tegangan referensi, output komparator akan menghasilkan kondisi tinggi secara beruntun. Sedangkan priority encoder akan menghasilkan kondisi tinggi secara beruntun. Priority encoder akan membangkitkan bilangan biner berdasarkan input yang diterima.
Rangkaian ADCideal secara unik dapat mereprestasikan seluruh rentang masukan analog tertentu dengan sejumlah kode keluaran digital. Kenyataannya karena sinyal analog besifat kontinu sedangkan sinyal digital bersifat diskrit, maka ada proses kuantisasi yang menimbulkan kekeliruan. Apabila jumlah sinyal diskritnya (yang mewakili rentang masukan analog) ditambah, maka lebar undak (step width) akan semakin kecil dan fungsi transfer akan mendekati garis lurus ideal.
Lebar satu undak (step) didefinisikan sebagai satu LSB (Least Significant Bit) dan unit ini digunakan sebagai unit rujukan konversi. Satu unit LSB itu juga digunakan untuk mengukur resolusi konverter karena dapat menggambarkan jumlah bagian atau unit dalam rentang analog penuh. Gambar 7.3. menunjuk proses konversi rangkaian flash ADC.
Gambar 7.3. Proses konversi rangkaianflash ADC.

Resolusi ADC selalu dinyatakan sebagai jumlah bit dalam sinyal keluaran digitalnya. Misalnya, ADC dengan resolusi n-bit memiliki 2n tingkat undak (step level). Meskipun demikian, karena undak pertama dan undak terakhir hanya setengah dari lebar penuh, maka rentang skala penuh (FSR,
Full Scale Range) dibagi dalam (2n-1) lebar undak.
(b)  Successive approximation ADC
Rangkaian  menggunakan successive approximation ADC proses konversinya menggunakan rangkaian counter yang dikenal sebagai successive-approximation register, yaitu melalui pendekatan berturut-turut untuk mencari nilai yang paling tepat. Disamping menghitung naik deretan data biner, register ini menghitung seluruh nilai bit dimulai dari MSB dan diakhiri LSB.Gambar 7.4. menunjuk contoh rangkaian successive approximation ADC.
 
        Gambar 7.4.  Contoh rangkaian successive approximation ADC.
Selama proses perhitungan, register akan memonitor output komparator untuk melihat jika hitungan biner kurang atau lebih besar dari input sinyal analog. Perlu diingat bahwa SAR dapat mengeluarkan bilangan biner dalam format serial, sehingga dapat meniadakan penggunaan shift register. Jika diplot, cara kerja SAR dapat digambarkan seperti Gambar 7.5.


Gambar 7.5 Proses konversi rangkaian SAR  ADC.
4.2. Rangkaian  ADC 4 bit
Rangakain ADC 4 bit memiliki 1 input siyal analog dan  4 output sinyal digital. Dalam  contoh rangkaian ini menggunakan 15 komparator IC LM358 untuk kemudian masuk ke IC 74148 yang dikonversi menjadi 6 keluaran output. Dari 6 keluaran output IC 74148 akan masuk ke IC 7408, dimana IC ini adalah IC aktif low, sehingga perlu di invers  dengan IC 7404.

Tabel 7.1 Tabel kebenaran 7404
  
 
Gambar 7.6.ADC 4 bit menggunakan komparator

Tabel 7.2 Tabel kebenaran 7408
 



Tabel 7.3 Tabel kebenaran 74148 27
 
4.3. Rangkaian  ADC 8 bit

Suatu rangkaian ADC 8 bit memiliki 8 output digital dan memiliki 1 inputan analog. Dalam rangkaian ini menggunakan IC ADC 8 bit yaitu IC 0804. IC ini bisa langsung mengkonversi nilai inputan analog menjadi digital. Dengan masukan tegangan analog maksimal 5 volt.
Contoh IC ADC 8 bit yang mampu menerima 8 input dan banyak digunakan adalah ADC 0808 meskipun lebih mahal dibandingkan ADC 0804. ADC ini selain mampu diprogram untuk mulai konversi melalui pena SC (Start Conversion), mampu juga berjalan dalam mode free running, artinya ia akan konversi terus menerus sinyal input yang masuk dengan cara menghubungkan pena EOC (End Of Conversion) ke SC. Gambar 7.8. menunjukan contoh ADC 8 bit yang menggunakan ADC 0804 dan Gambar 7.9. menunjukan contoh ADC 8 bit yang menggunakan ADC 0808.
Gambar 7.7ADC 8 bit dengan IC ADC 0804
 
Gambar 7.8ADC 8 bit dengan IC ADC 0808

V. Pendalaman Materi
1. Apa yang dimaksud dengan ADC 8 bit?
2. Bagaimanakah prinsip kerja ADC 8 bit 0804?
3. Berapa nilai per 1 desimal ADC 8 bit?
4. Gambarkan rangkaian sederhana ADC 8 bit dengan IC 0804
5. Lengkapi konversi analog ke digital  tabel 7.4 dengan cara menentukan nilai dari masing-masing nilai biner pada tabel, jika diketahui nilai Vin = 0,66V=1 desimal =biner (0001)
Tabel 7.4. Tabel ADC tabel soal no 5

Bobot Desimal
Bobot Biner


Vin (Volt)
D1
D2
D1
D0
1
0
0
0
1
0,66
2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13





14





15









B.    DAC
I.     Topik: DAC (Digital to Analog Converter)
II. Tujuan : Setelah melakukan  kegiatan pembelajaran diharapkan mahasiswa
dapat :
2.1.  Mengklasifikasikan Jenis-jenis DAC
2.2.  Membuat  rangkaian  DAC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal
2.3.  Membuat  rangkaian  DAC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal
2.4.  Membuat  rangkaian  DAC 16 bit untuk pengkonfersi sinyal
III. Pendahuluan
Kegiatan pembelajaran untuk DAC sebagai pengkondisi sinyal membahas tentang: klasifikasikan jenis-jenis DAC, membuat  rangkaian  DAC 4 bit untuk pengkonfersi sinyal,membuat  rangkaian  DAC 8 bit untuk pengkonfersi sinyal dan membuat  rangkaian  DAC 16 bit untuk pengkonfersi sinyal
IV. Materi
4.1. Klasifikasi Jenis-jenis DAC
Fungsi DAC (Digital to Analog Converter)adalah mengubah (mengkonversi) sinyal digital menjadi sinyal analog.Blok diagram DAC ditunjukkan pada gambar 7. 9.
 

Gambar 7.9. Blok diagram DAC
Rangkaian Digital to Analog dapat dibangun dengan menggunakan op-Amp yang diberi masukan dengan mengatur switch-switch yang mewakili besaran digital. Nilai berlogic “l” jika switch dihubungkan dengan supply 5 volt dan logic “0” bila dihubungkan dengan ground/dilepas. Metode  konversi sinyal digital menjadi analog dapat diklasifikasikan menjadi dua yaitu DAC jenis bobot biner dan DAC jenis R-2R tangga.
(a)    DAC jenis resistor bobot biner
DACjenis Binary Weight Resistor, ditunjukkan pada gambar 7.10. pemasangan nilai resistor pada input-input D0, D1, D2,… adalah sebagai berikut:
Nilai R yang ada di D1 adalah ½ dari nilai yang ada di D0, nilai R yang ada di D2 adalah ½ dari nilai yang ada di D1 (atau ¼ dari R yang ada di D0) dan seterusnya. Pemasangan nilai R yang seperti itu adalah untuk medapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap). Rin dicari dengan memparallel nilai-nilai resistor yang ada pada masing masing input  bila input yang masuk lebih dari satu.
 
                         Gambar 7.10DAC Jenis Binary Weight Resistor

(b)   DACjenis R-2R tangga
DAC  jenis R-2R tangga pemasangan nilai resistor pada input-inputnya adalah R-2R, jadi kalau nilai R = 10 KΩ, maka 2R nya dipasang 20 KΩ. Pemasangan nilai resistor yang seperti itu adalah untuk mendapatkan Vout yang linear (kenaikan perstepnya tetap). Seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.11.


Gambar 7.11 DAC jenis R-2R tangga


4.2. Rangkaian  DAC 4 bit
DAC 4 bit memiliki 4 masukan input digital dan 1 data input analog.
Pada dasarnya pembuatan rangkaian DAC 4 bit dapat direalisasikan dengan  2 cara yaitu dengan, rangkaian DAC bobot binerseperti yang ditunjukkan pada gambar 7.12dan dengan rangkaian DAC tangga R-2R seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.13.  Kedua rangkaian tersebut  memili kemiripan cara kerja, yaitu dengan masukan logika 1 “5 volt” dan logika 0 “ground”.



Gambar 7.12DAC 4 bit bobot biner

Tabel 7.5 Rumus DAC 4 bit bobot biner
Saklar
Nilai
Biner
V out

D0
1
(2/(2+4+8+16) x Vcc
D1
2
(4/(2+4+8+16) x Vcc
D2
4
(8/(2+4+8+16) x Vcc
D3
8
(16/(2+4+8+16) x Vcc



Gambar 7.13DAC 4 bit tangga R-2R

Tabel 7.6 Rumus DAC 4 bit tangga R-2R
Saklar
Nilai
Biner
Vout
D0
1
VCC/16
D1
2
VCC/8
D2
4
VCC/4
D3
8
VCC/2

4.3. Rangkaian  DAC 8 bit
DAC 8 bit memiliki 8 masukan input digital dan 1 data input analog.
Pada dasarnya pembuatan rangkaian DAC 8 bit  sama dengan pembuatan DAC 4 bit juga dapat direalisasikan dengan  2 cara yaitu dengan, rangkaian DAC bobot binerseperti yang ditunjukkan pada gambar 7.14dan dengan rangkaian DAC tangga R-2R seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.15.  Kedua rangkaian tersebut  memili kemiripan cara kerja, yaitu dengan masukan logika 1 “5 volt” dan logika 0 “ground”.

Gambar 7.14DAC 8 bit bobot biner

Tabel 7.7 Rumus DAC 8 bit bobot biner
Saklar
Nilai
Biner
V out

D0
1
(2/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D1
2
(4/(2+4+8+16+32+64+128+256)x Vcc
D2
4
(8/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D3
8
(16/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D4
16
(32/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D5
32
(64/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D6
64
(128/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc
D7
128
(256/(2+4+8+16+32+64+128+256))x Vcc

Gambar 7.15. DAC 8 bit tangga R-2R

Tabel 7.8 Rumus DAC 8 bit tangga R-2R
Saklar
Nilai
Biner
Vout
D0
1
VCC/65536
D1
2
VCC/32768
D2
4
VCC/16384
D3
8
VCC/8192
D4
16
VCC/4096
D5
32
VCC/2048
D6
64
VCC/1024
D7
128
VCC/512

4.4. Membuat  rangkaian  DAC 16 bit
DAC 16 bit memiliki 16 masukan input digital dan 1 data input analog.
Pada dasarnya pembuatan rangkaian DAC 16 bit  sama dengan pembuatan DAC 4 bit atau DAC 8 bit  juga dapat direalisasikan dengan  2 cara yaitu dengan, rangkaian DAC bobot binerseperti yang ditunjukkan pada gambar 7.16dan dengan rangkaian DAC tangga R-2R seperti yang ditunjukkan pada gambar 7.17.  Kedua rangkaian tersebut  memili kemiripan cara kerja, yaitu dengan masukan logika 1 “5 volt” dan logika 0 “ground”.
                     Gambar 7.16DAC 16 bit bobot biner

Tabel 7.9 Rumus DAC 16 bit bobot biner
Saklar
Nilai
Biner
V out

D0
1
(2/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D1
2
(4/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D2
4
(8/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D3
8
(16/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D4
16
(32/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D5
32
(64/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D6
64
(128/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D7
128
(256/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D8
256
(512/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D9
512
(1024/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D10
1024
(2048/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D11
2048
(4096/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D12
4096
(8192/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D13
8192
(16384/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D14
16384
(32768/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc
D15
32768
(65536/(2+4+8+16+32+64+128+256+512+1024+2048+
4096+8192+16384+32768+65536) x Vcc



                     Gambar 7.17DAC 16 bit tangga R-2R

Tabel 7.10 Rumus DAC 16 bit tangga R-2R
Saklar
Nilai
Biner
Vout
D0
1
VCC/65536
D1
2
VCC/32768
D2
4
VCC/16384
D3
8
VCC/8192
D4
16
VCC/4096
D5
32
VCC/2048
D6
64
VCC/1024
D7
128
VCC/512
D8
256
VCC/256
D9
512
VCC/128
D10
1024
VCC/64
D11
2048
VCC/32
D12
4096
VCC/16
D13
8192
VCC/8
D14
16384
VCC/4
D15
32678
VCC/2

V. Pendalaman Materi
1. Lengkapi konversi Digital ke Analog  tabel 7.9 dengan cara menentukan nilai tegangan output dari masing-masing nilai biner pada tabel, jika diketahui nilai biner 1 (10)= 0001 = 0,33V
Tabel 7.11. tabel DAC soal no1
Bobot Biner
D3
D2
D1
D0
Vout
1
0
0
0
1
0,33V
2





3





4





5





6





7





8





9





10





11





12





13





14





15






2. Apa yang dimaksud dengan DAC 4 bit?
3. Berapa jeniskah rangkaian DAC yang anda ketahui, sebutkan dan
jelaskan?
4. Bagaimana prinsip kerja DAC tangga R-2R 4 bit?
5. Buatkan gambar rangkaian DAC 4 bit  jenis R-2R tangga
6. Buatkan gambar rangkaian DAC 8 bit  jenis Bobot biner.











Tidak ada komentar:

Posting Komentar